“Dari Pesantren ke Panggung Nasional: Semangat Santri Berkibar di MQKN”

Foto Bersama Peserta dan Pembina Kafilah Sulawesi Tengah (Foto: Panitia MQKN)

LQ NEWS – Semangat santri untuk berprestasi di kancah nasional kembali berkibar. Tahun ini, Pondok Pesantren Luqmanul Hakim dengan penuh kebanggaan mengirimkan 11 orang santri terbaiknya untuk mewakili Kafilah Sulawesi Tengah. Mereka bersaing dengan ratusan santri lain dari berbagai provinsi di Indonesia Pada Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) dan terbagi kedalam sejumlah cabang perlombaan yang menuntut kecerdasan, ketelitian, serta kedalaman ilmu keislaman. Lomba MQKN berlangsung dari tanggal 1-7 oktober di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Kesebelas santri tersebut menjadi bagian dari kafilah Sulawesi Tengah, membawa semangat dan harapan besar untuk mengharumkan nama daerah serta pesantren di tingkat nasional.

Dalam ajang prestisius ini, peserta yang terpilih dari Pondok Pesantren Luqmanul Hakim berbagai marhalah (tingkatan lomba), di antaranya:

  • Marhalah Debat Bahasa Inggris Putra: Moh. Rizki Ramadani, Moh. Rizki A. Karim, dan Moh. Asyraf Riziq.

  • Marhalah Bahasa Arab Putra: Rifaldi Bafadal, Miftahul Radzieq, dan Arif Ad Pitu.

  • Marhalah Bahasa Arab Putri: Nisya Fadila, Sigina Nurhidayah, dan Annaftu.

  • Marhalah Akhlaq Ulya Putri: Suci Auliyah.

  • Marhalah Hadits ilm Hadits: Nurhidayah.

Kehadiran para santri ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren tidak hanya menjadi tempat mendalami ilmu agama, tetapi juga wadah lahirnya generasi muda yang unggul, cerdas, dan berwawasan luas.

Pimpinan Pondok Pesantren Luqmanul Hakim menyampaikan rasa bangganya atas semangat para santri. “Kami sangat mengapresiasi perjuangan mereka. Ini adalah bukti bahwa santri kita juga mampu bersaing secara intelektual di tingkat nasional,” ujar beliau.

 

Foto Bersama Peserta dan Pembina Putra . (Foto: Panitia MQKN)

Musabaqoh Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) merupakan kegiatan dua tahunan yang digelar oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Ajang ini menjadi wadah bagi para santri dari seluruh nusantara untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam membaca, memahami, dan menguraikan isi kitab kuning – khazanah ilmu Islam klasik yang telah menjadi ciri khas pendidikan pesantren.

MQKN juga menampilkan berbagai lomba lainnya seperti debat bahasa Arab dan Inggris, Batsul Kutub, Lalaran, akhlak, hadits, serta cabang-cabang lain yang mengasah kemampuan intelektual dan spiritual santri.


Tahun ini, MQKN digelar di lingkungan Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, salah satu pesantren tertua dan terbesar di Sulawesi Selatan. Ribuan santri dari berbagai penjuru tanah air hadir untuk bersilaturahmi dan berkompetisi dalam suasana penuh ukhuwah dan semangat keilmuan.


Para peserta dari Luqmanul Hakim mengaku bangga dan terharu dapat menjadi bagian dari ajang nasional ini. “Kami ingin membuktikan bahwa santri tidak kalah dalam hal intelektual dan kemampuan berbahasa. Ini adalah kesempatan untuk menimba pengalaman dan membawa nama baik pesantren kami,” ungkap Moh. Rizki Ramadani, salah satu peserta debat bahasa Inggris.

Dengan semangat dan doa yang mengiringi, para santri Pondok Pesantren Luqmanul Hakim siap memberikan penampilan terbaiknya. Tidak hanya untuk meraih prestasi, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa pesantren adalah pusat lahirnya generasi berilmu, berakhlak, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun global.

Latihan Persiapan Debat Bahasa Inggris Putra. (Foto: Al-Ustadz Mohammad Salman)

Reporter     : Al-Ustadz Dani Ampue

Fotografer  : Bag. Panitia MQKN

Reviewer    : Al-Ustadz Mohammad Salman

Post A Comment

Scroll to Top
Open chat
Assalamualaikum👋
Ada yang bisa dibantu ?